Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc mengajak masyarakat tani mewaspadai cuaca ektrim yang sedang melanda Aceh. Menurutnya, sektor pertanian termasuk salah satu sektor yang memiliki tingkat kerentanan paling tinggi terhadap perubahan cuaca. Intensitas curah hujan yang tinggi berpotensi mendatangkan banjir dan sangat rentan terserang wabah hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman ataupun mengganggu ternak yang dibudidaya.18/okt/2022
Hal ini disampaikan Samadi disela-sela pelaksanaan kegiatan seminar The 4th International Conference on Agriculture and Bio-industry (ICAGRI 4) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, IPU, Selasa, 18/10/2022.
Sebelumnya BMKG juga telah mewarning enam kabupaten/kota di wilayah Provinsi Aceh agar Siaga I terhadap kemungkinan bencana banjir dan tanah longsor yaitu: Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Langsa, Bireuen, dan Lhokseumawe. Sedangkan daerah lainnya di Aceh masuk dalam kategori status waspada.
Kegiatan seminar ICAGRI 4 ini menurut Samadi sangat relevan dilakukan terkait dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh kita saat ini. “Kita berharap ide, gagasan, dan hasil kajian dari para ilmuwan, akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang pertanian dari 15 negara ini dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kebijakan sebagai solusi penguatan adaptasi dari dampak perubahan iklim yang mengancam sektor pertanian seperti mengganggu ketahanan pangan dan berpotensi mendorong peningkatan angka kemiskinan”, ujar Samadi.
ICAGRI 4 merupakan mimbar yang sangat strategis dan efesien sebagai saluran pertukaran informasi dan penguatan kerjasama dari berbagai institusi yang konsen di bidang pembangunan pertanian, khususnya yang berkaitan dengan isu perubahan iklim. Untuk itu pihaknya menyampai apresiasi atas partisipasi semua pihak dengan segala kontribusinya sehingga acara annual program tahunan ini dapat terselenggara dengan baik.
Ketua Panitia Pelaksana ICAGRI 4, Dr. Elvira Iskandar, SP., M.Sc dalam laporanya menyebutkan bahwa ICAGRI 4 ini diikuti oleh 15 negara dengan 135 presenter dan 300 orang partisipan. Negara-negara yang dimaksud adalah Indonesia, Malaysia, Nigeria, Irak, Meksiko, Libya, Belgia, Polandia, Kanada, Vietnam, Korea, Jerman, Australia, Austria, dan Cina.(M)