USK Latih dan Dampingi Petani Bawang Merah di Pidie

USK Latih dan Dampingi Petani Bawang Merah di Pidie

Senin, 24 Oktober 2022, 8:57 PM
Pidie_ Untuk meningkatkan produktivitas bawang merah dan meningkatkan kesejahteraan petaninya, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala melakukan pelatihan sekaligus pendampingan terhadap petani bawang merah di Desa Mesjid Seuwik, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Pidie, 23/10/2022.

Kegiatan ini dilakukan melalui flatform kedaireka Kemendikbudristek dalam konsorsium 10 PTN yang terdiri-dari: Universitas Syiah Kuala, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tanjungpura, Universitas Pattimura, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Mulawarman, Universitas Sutan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Mataram. 

Menurut koordinator kegiatan yang juga Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc, USK merupakan koordinator wilayah I Sumatera.  Kegiatan yang bertitle Program Patriot Pangan ini meliputi Pokja Bawang Merah, Pokja Padi dan Pokja Sapi. 

Koordinator Pokja Bawang Merah, Prof. Dr. Ir. Rina Sriwati, M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan dan pendampingan petani bawang merah yang dilakukan di Pidie ini meliputi kegiatan budidaya, pembuatan pupuk organik dan biopestisida, penanganan paska panen dan hilirisasi produk turunan, hingga penguatan kelembagaan kelompok tani.

Tim pelatih dan pendamping terdiri-dari Prof. Dr. Ir. Rina Sriwati, M.Si (Proteksi Tanaman), Dr. Siti Hafsah, SP., M.Si (Agroteknologi), Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc (Keteknikan Pertanian), dan Dr. T. Saiful Bahri, SP., M.Si (Agribisnis). Kegiatan dilakukan secara kolaboratif dengan kemitraan bersama Konsorsium Bawang Merah Aceh yang diketuai oleh Ir. Zakaria A. Gani.

Sebagai penerima manfaat kegiatan, Tengku Imum Desa Mesjid Seuwik, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Pidie, Tgk. M. Ali mengaku sangat terbantu dengan program yang sedang dijalankan ini. Menurutnya petani bawang merah di desanya memang sedang menghadapi masalah terkait serangan hama  dan penyakit. Pihaknya juga mengaku masih sangat rendah pengetahuan terkait teknik penanganan paska panen dan hilirisasi produk turunan.

Mewakili 25 peserta pelatihan dan pendampingan, Ali berharap melalui kegiatan ini mampu mendorong peningkatan produksi bawang merah sekaligus meningkatkan nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani di desanya.(M)

TerPopuler