Opini: Siti Arafah
Salah Satu Mahasiswa IAI Almuslim Bireuen-Aceh
Bumi, dimana kita hidup dan berbaur dengan manusia atau masyarakat, tentunya kita dituntut untuk menyesuaikan diri serta keharusan dalam memahami keadaan sosial di masyarakat.
Nah, dari itu wawasan sosial atau yg sering saya pahami adalah “memahami keadaan sosial masyarakat.”
ada 2 hal yg dapat kita lakukan dalam membangun pendekatan atau interaksi terhadap lingkungan masyarakat.
Pertama, melakukan proses pemahaman terhadap keadaan di sekitar, baik itu manusia, hewan, bahkan juga tumbuhan.
Yang kedua, melakukan pendekatan terhadap apa yang sudah kita fahami.
Menurut saya, seseorang bisa saja mempunyai wawasan, pemahaman terhadap keadaan lingkungan sekitar, hanya saja kita terlalu egois ketika dihadapkan oleh suatu problem.
Contoh problematika yang saat ini terjadi adalah ketika kita berada dalam situasi kondisi lingkungan yang toxic yaitu pertemanan yang bad attitude, zina, jarang shalat, perokok, ghibah, dan hal hal toxic lainnya.
Mungkin tanggapan sebagian dari kita menganggap itu hal yang lumrah dimasyarakat.
Sebenarnya hal itu termasuk dekandesi moral,, dimana seharusnya kita terutamanya kader HMI ini dituntut peka terhadap suatu kondisi masyarakat khusus nya para anak muda agar hal itu perlahan memudar dikalangan remaja dan anak muda saat ini.(*)